PERTEMUAN 2

Resume : 2
Mata Kuliah : Teknik Dokumentasi Aplikasi
Dosen : Ayuningtyas, S.Kom.,M.MT.,- MOS




PENGEMBANGAN DOKUMENTASI APLIKASI


Dokumentasi yang ada di Departemen Sistem Informasi (Departemen  Operasi) diantaranya adalah :
1.    Dokumentasi Dokumen Dasar
Merupakan dokumentasi yang berisi kumpulan dokumen- dokumen dasar sebagai bukti transaksi yang digunakan dalam sistem.
Contoh :
Faktur penjualan, Order penjualan, order pembelian, surat pengiriman barang, time-card.

2.    Dokumentasi Daftar Rekening (chart of account)
Merupakan dokumentasi yang menunjukkan informasi mengenai rekening-rekening yang dipergunakan di dalam transaksi. Daftar rekening berisi daftar dari kode rekening, nama rekening, klasifikasinya (aktiva, utang, modal, pendapatan-pendapatan, dan biaya-biaya), serta petunjuk dari masing-masing rekening bagaimana rekening tersebut dipergunakan.

3.    Dokumentasi Prosedur Manual
Merupakan dokumentasi yang menunjukkan arus dari dokumen-dokumen dasar di dalam perusahaan. Dokumentasi ini menyedia-kan informasi mengenai bagian mana yang menyiapkan dokumen dasar, jumlah tembusannya, bagian-bagian mana saja yang mengarsipkannya dan kepada bagian mana saja dokumen dasar tersebut harus dikirimkan.

4.    Dokumentasi Prosedur
Dokumentasi prosedur dapat berisi prosedur-prosedur yang harus dilakukan pada suatu keadaan tertentu, seperti misalnya prosedur pengetesan program, prosedur penggunaan file, prosedur pembuatan back-up dan restore, dsb.

5.    Dokumentasi Sistem
Dokumentasi sistem menunjukkan bentuk dari sistem informasi yang digambarkan dalam bagan alir sistem (system flowchart). Pada dokumentasi ini dapat terlihat deskripsi dari input yang digunakan, deskripsi output yang digunakan, deskripsi output yang dihasilkan, deskripsi file-file yang digunakan, berita-berita kesalahan pengolahan dan daftar-daftar pengendalian untuk tiap-tiap sistem pengolahan.

Dokumentasi sistem merupakan dokumen yang dibutuhkan oleh sistem analis, pemakai sistem, dan auditor.

6.    Dokumentasi Program
Dokumentasi program menggambarkan logika dari program dalam bentuk bagan alir program (program flowchart), tabel keputusan (decision table) dan bentuk pengendalian program.
Dokumentasi program sangat dibutuhkan oleh programmer bila akan memodifikasi atau mengembangkan program.
7.    Dokumentasi Operasi
Dokumentasi operasi berisi penjelasan-penjelasan cara dan prosedur-prosedur mengoperasikan program. Dokumentasi ini sangat berguna untuk operator.

8.    Dokumentasi Data
Dokumentasi data berisi definisi-definisi dari item-item data di dalam database yang digunakan oleh sistem informasi.
Yang paling banyak membutuhkan dokumentasi ini adalah data base administrator (DBA) dan auditor.

Sedangkan tujuan dokumentasi adalah :
1.    Arus komunikasi
Komunikasi terjadi dalam tiga arah :
-          Ke bawah untuk melakukan instruksi
-          Ke atas untuk memberi laporan
-          Ke samping (Lateral) untuk memberi saran
2.    Untuk memberi informasi
Penting kiranya untuk terus menerus memberi informasi kepada orang tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan, serta segala perubahan dalam pekerjaan yang telah ditetapkan.
3.    Untuk mengidentifikasi
Beberapa dokumentasi dirancang untuk mengidentifikasi.
4.    Untuk menetapkan prosedur dan standar
Prosedur menentukan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, sedangkan Standar menentukan aturan yang akan dianut dalam menjalankan prosedur tersebut.
5.    Untuk mencatat
Dokumentasi akan diperlukan unutuk memonitor kinerja peralatan, sistem, dan sumber daya manusia. Dari dokumentasi ini, manajemen dapat memutuskan atau menilai apakah departemen tersebut memenuhi atau mencapai tujuannya dalam skala waktu dan batasan sumber dayanya. Selain itu manajemen dapat mengukur kualitas pekerjaan, yaitu apakah outputnya sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan.
6.    Untuk memberi instruksi
Dokumentasi yang baik akan membantu dalam pelatihan staf, apakah pelatihan untuk tujuan penanganan instalasi baru atau untuk tujuan promosi.

Prinsip Dokumentasi : 
1.    Metode
Komunikasi yang baik tidak terjadi begitu saja. Manajer Operasi harus menetapkan dan memelihara saluran komunikasi dan menetapkan kontrol guna memastikan bahwa saluran komunikasi tersebut terbuka dan dapat digunakan.

Manajer Operasi harus memberi perhatian khusus pada :
-          Siapa yang bertanggung jawab atas perpustakaan ?
-          Siapa yang membuat atau menghasilkan dokumentasi ?
-          Kapan dokumentasi tersebut harus dibuat ?
-          Sirkulasi
-          Pemeliharaan
-          Aksesibilitas
 
2.    Jumlah dokumentasi
Manajer Operasi harus mencoba untuk mengarsip dokumentasi agar dapat mencapai keseimbangan antara jumlah yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
 
3.    Kesederhanaan
Dokumentasi harus bersifat sederhana dan langsung, sehingga ia dapat dilengkapi secara mudah dan dapat dipahami secara langsung. Hal ini dapat merangsang munculnya partisipasi dan meningkatkan keakuratan. Informasi yang tidak akurat, tidak hanya tidak andal namun juga menyesatkan.

4.    Desain Form
Perlu dirancang sejumlah form untuk digunakan menurut kepentingan atau kegunaan kita sendiri. Dalam merancang sebuah form untuk dokumentasi perlu dipertimbangkan hal-hal berikut ini :
-          Typeface (huruf ketikkannya)
-          Tata letak
-          Warna
-          Referensi
-          Identifikasi

A.  DOKUMENTASI INSTRUKSIONAL

1.    Tujuan   
Untuk menunjukkan cara pendokumentasian yang diperlukan agar seluruh staf selalu menyadari dan mengetahui tentang prosedur yang akan diikuti, guna mengefektifkan jalannya organisasi, memaksimalkan, dan mengakuratkan pemrosesan data.
 
2.    Cakupan
Dokumentasi Instruksional dapat berupa Manual Operasi, Manual Hardware, dan Manual Software 

Secara garis besar Manual tersebut mencakup :
  • Organisasi dan administrasi, yaitu manual manajemen yang dapat digunakan untuk referensi oleh semua staf.
  • Prosedur klerikal, yang digunakan oleh semua fungsi
  • Cara mengoperasikan peralatan, yaitu Manual Hardware
  • Cara menggunakan sistem, yaitu Manual Operasi dan Manual Software

Manual Operasi
Tujuan manual operasi adalah untuk memberitahu departemen operasi mengenai sistem yang akan diimplementasikan, untuk memberi rincian mengenai semua pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan untuk menentukan atau menetapkan prosedur pengoperasian sistem.

Manual Hardware
Versi hardware dari para pemasok bervariasi kualitasnya. Jika manual hardware tidak tersedia, tidak memadai, atau tidak mudah dipahami, maka Manajer Operasi dapat membuat manual untuk pengoperasian peralatan lokal.

Semua operator harus dapat memahami instruksi yang didokumentasikan dalam berbagai bentuk. Manual hardware harus dapat menjadi dasar untuk pelatihan kerja operator.

Manual Software
Pada dasarnya manual software berisi informasi yang sama dengan manual operasi, namum manual ini untuk pemanfaatan software. Dalam banyak kasus, dokumentasi dari pemasok software sudah cukup untuk dapat diterapkan. Jika ada perubahan, manual ini dapat diperbaiki atau ditambah.

B.  NOTICE PEMAKAI (USER NOTICE)

1.    Tujuan
Untuk memberitahu para pemakai fasilitas operasi mengenai batasan, pengembangan, dan modifikasi terhadap pelayanan yang mereka harapkan, apakah bersifat sementara atau permanen.

2.    Cakupan
Notice Pemakai (maklumat pemakai) biasanya digunakan untuk menunjukkan perubahan yang mempengaruhi penerimaan dan pengantaran pekerjaan. Maklumat ini biasanya ditulis dengan istilah yang dapat dipahami oleh staf non-komputer.


3.    Tanggung Jawab
Notice pemakai harus dibuat oleh Manajer Operasi atau oleh staf yang diberi wewenang.

4.    Metode Penggunaan
Metode penggunaannya terdiri dari :
-          Waktu pembuatan
-          Verifikasi
-          Sirkulasi
-          Penarikan kembali
-          Pengarsipan

C.  NOTICE TEKNIK (TECHNICAL NOTICE)

1.    Tujuan

Untuk menyampaikan instruksi teknis atau modifikasi mengenai aspek aktivitas tertentu dalam departemen operasi, baik sementara atau permanen, kepada staf oeprasi dan staf pemrosesan data.

2.    Cakupan
Maklumat Teknik melengkapi dokumentasi instruksional. Maklumat ini menentukan rincian teknis yang tepat bagaimana aktivitas tertentu akan dilaksanakan.
Maklumat ini memberikan cara yang cepat dan resmi untuk mengkomunikasikan instruksi baru yang mungkin tidak tertulis di maklumat lain, atau memberikan informasi yang sifatnya sangat khusus atau sementara bagi Manual Operasi.

3.    Tanggung Jawab
Maklumat teknik harus dibuat oleh Manajer Operasi atau oleh anggota staf yang diberi wewenang.

4.    Metode Penggunaan 

       Metode penggunaannya sama dengan pembuatan User Notice


D.  NOTICE OPERASI (OPERATION NOTICE)

1.    Tujuan 
Untuk memberikan media guan mengkomunikasikan informasi umum, administrasi, dan semi
teknik dalam departemen operasi.

2.   Cakupan
Maklumat Operasi harus digunakan untuk informasi yang berhubungan dengan staf operasi saja, seperti prosedur internal, masalah lingkungan, keamanan, dan beberapa topik yang nampaknya sepele, namun apabila instruksinya disampaikan secara verbal atau sambil lalu saja, maka instruksi tersebut dapat mudah dipahami, dilupakan, diabaikan, atau tidak diberitahukan ke semua staf yang berkepentingan.
2.    Tanggung Jawab 
Maklumat operasi harus dibuat oleh Manajer Operasi atau oleh anggota staf yang diberi
wewenang.

3.    Metode Penggunaan
Metode penggunaannya sama dengan User Notice. 

Sumber : http://ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8254/Dokumentasi.pdf

PERTEMUAN 1

Resume : 1
Mata Kuliah : Pemrograman Web
Dosen : Kurniawan Jatmika, S.KOM 








1. HTML
  • HTML Merupakan suatu script dimana kita bisa menampilkan informasi dan daya kreasi kiata lewat Internet.HTML memiliki perbedaan dengan dokumen teks biasa.misalnya:perbedaan yang paling men-colok adalah pada dokumen word,banyaknya karakter akan terbatasi oleh besarnya kertas.Sedangkan HTML tak memiliki batasan teks. 
  • HTML adalah Bahasa pemrograman yang fleksibel di mana kita bisa meletakkan skrip dari bahasa pemrograman lain seperti JAVA,Visual Basic,C dan lain-lain.jika HTML tersebut tidak dapat mendukung suatu perintah pemrograman tertentu.Browser tidak akan menampilkan kotak dialog”Syntax Error” jika terdapat penulisan kode yang keliru pada skrip HTML sepanjang kode-kode yang kita tuliskan merupakan kode-kode HTML tanpa penambahan kode-kode dari luar seperti  java. Oleh karena itu,jika terjadi syntax error pada skrip HTML ,efek yang paling jelas adalah HTML tersebut tak akan ditampilkan pada halaman jendela Browser.

  • Sejarah HTML

Konsep hypertext bagi kebanyakan orang merupakan sesuatu yang baru.ide pembuatan  Hypertext itu  sendiri muncul tatkala kita akan memberikan suatu penjelasan khusus terhadap dokumen lainnya lewat suatu link.HTML memiliki arti bahwa dalam suatu dokumen teks terdapat dua bagian yang khusus,yaitu bagian teks itu sendiri dan bagian elemen-elemen yang menjelaskan teks-teks itu.Konsep HTML diciptakan pertama kali oleh IBM pada tahun 1980 pada saat tercetus ide untuk meletakkan elemen-elemen yang menandai bagian suatu dokumen seperti judul,alamat,dan isi dokumen.Lalu ,pada akhirnya elemen-elemen itu menjadi suatu program untuk melakukan pemformatan dokumen secara otomatis.Bahasa pemrograman untuk melakukan tugas tersebut disebut markup Language,atau lebih lengkapnya IBM menamai program tersebut Generalized Markup Language(GML)

a.   SGML KE HTML

HTML dulu merupakan salah satu bagian dari SGML ini.Seorang peneliti yang bernama Tim Berners-Lee dari CERN-yang kini menjadi direktur W3C mengemukakan suatu ide tentang pembuatan suatu skrip bahasa pemrograman dan dokumen yang bisa diakses oleh seluruh komputer tanpa melihat jenis platform-nya apakah windows,UNIX,Linux,dan sebagainya.Semenjak itu HTML justru lebih populer daripada SGML

  • Perkembangan  HTML
Hingga kini HTML telah mencapai versi 3.02 yang telah kita pakai sekarang ini
                        I. HTML VERSI 1.0

HTML Versi 1.0 merupakan HTML Pionir yang di dalamnya  masih terdapat banyak sekali kelemahan sehingga wajar jika tampilanyang di hasilkan sangat sederhana.Kemampuan yang dimiliki versi 1.0 ini antara lain heading,paragraf,hyper-

Text,list,serta cetak tebal dan miring pada teks.Versi ini juga mendukung peletakan image pada dokumennya tanpa memperbolehkan meletakkan text di sekelilingnya.


                        II. HTML VERSI 2.0

Pada versi ini,penambahan kualitas HTML terletak pada kemampuan untuik menampilkan suatu form pada dokumen.Dengan adanya form ini ,maka kita dapat memasukkan nama,alamat,serta saran dan kritikan.HTML Versi 2.0 ini merupakan pionir dari adanya Homepage interaktif.

                        III. HTML VERSI 3.0

Versi HTML 3.0 menambahkan beberapa fasilitas baru seperti  FIGURE yang merupakan perkembangan dari IMAGE untuk meletakkan gambar dan tabel.selain itu,HTML ini mendukung adanya rumus-rumus matematika dalam dokumennya.


                        IV. HTML VERSI 3.2

HTML Versi 3.2 merupakan HTML yang sering kita gunakan saat ini.Di dalamnya terdapat suatu teknologi untuk meletakkan teks di sekeliling gambar,gambar sebagai latar belakang,tabel,frame stylesheet,dan lain-lain.Selain itu pada HTML Versi ini,kita bisa menggunakan script di luar HTML untuk mendukung kinerja HTML kita tersebut seperti JAVASCRIPT,VBSCRIPT,dan lain-lain

                        
                        V. HTML VERSI 4.0

HTML Versi 4.0 ini merupakan HTML Versi terakhir pada saat buku ini dibuat.HTML ini memuat banyak sekali perubahan dan revisi dari pendahulunya .Perubahan ini hampir terjadi di segala perintah-perintah HTML seperti table,image,link,text,meta,imagemaps,form,dan lain-lain.Selain Itu versi ini menambahkan beberapa perintah seperti ABBR,ACRONYM,BDO,BUTTON,FIELDSET,INS,LABEL,LEGEND,OBJECT,OPTGROUP,PARAM,TBODY,TFOOT,THEAD,dan Q.



Sumber : HTML

2. Sejarah Singkat CSS         

Pada tanggal 17 Desember 1996, World Wide Web Consortium (W3C) menjadikan

CSS sebagai bahasa pemrograman standard dalam pembuatan dokumen web.

Tujuannya adalah mengurangi pembuatan TAG-TAG baru oleh Netscape dan Internet

Explorer (IE), karena pada masa itu kedua browser saling bersaing mengembangkan

TAG sendiri untuk mengatur tampilan web.



CSS level 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal:

1. Font (jenis, ketebalan),

2. Warna teks, latar belakang, dan elemen lainnya,

3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata, dan huruf,

4. Posisi text, gambar, tabel, dan elemen lainnya,

5. Marjin, border, dan padding.



Selanjutnya di tahun 1998, W3C menyempurnakan CSS awal dengan menciptakan

standard CSS2 (CSS level 2) – yang menjadi standard hingga saat ini. Pada CSS level 2

ini, di masukkan semua atribut dari CSS1, serta diperluas dengan penekanan pada

International accesibility and capability khususnya media-specific CSS.

Bahkan pada perkembangannya, saat ini sudah muncul CSS3. Pekerjaan dari CSS3

dimulai pada tahun 2000, tidak lama setelah CSS2 di implementasikan. CSS3 ini sampai

sekarang masih terus dikembangkan, spesifikasinya dibagi pada beberapa topik atau

modul.

  • Pengertian & Manfaat CSS

Menurut Wikipedia, Cascading Style Sheets (CSS) adalah:

bahasa pemrograman untuk mengatur tampilan suatu website atau blog

Tampilan yang dimaksud disini adalah jenis, ukuran, dan warna font; jarak antara

baris dan panjangnya, marjin dan indentasi, background dan warna, serta masih

banyak lagi. CSS merupakan fitur yang sangat penting dalam pembuatan Dynamic

HTML. Meskipun bukan merupakan keharusan dalam membuat web, namun

penggunaan CSS merupakan kelebihan tersendiri.

Menggunakan CSS tidak memerlukan perangkat lunak tertentu, karena merupakan

script yang telah embedded dengan HTML. Anda cukup menggunakan aplikasi

notepad untuk menciptakan script CSS sendiri.



Manfaat dari CSS:

1. Kode HTML menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diatur,

2. Ukuran file menjadi lebih kecil, sehingga load file lebih cepat,

3. Mudah untuk merubah tampilan, hanya dengan merubah file CSS saja,

4. Dapat berkolaborasi dengan JavaScript dan merupakan pasangan setia

XHTML,

5. Digunakan dalam hampir semua web browser.


Sumber : CSS 


3. Bahasa skrip atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris: scripting language, merupakan bahasa pemrograman yang menyediakan fasilitas penerjemahan serta kompilasi kode dalam satu rangkaian proses secara integratif sehingga memungkinkan kode dibuat dapat langsung dijalankan sebagai program secara dinamis. Skrip atau kode program yang akan dijalankan umumnya akan diterjemahkan terlebih dulu dari kode sumber ke dalam P-Code, sebagai tambahan, beberapa bahasa skrip bahkan telah menyediakan kompiler JIT terintegrasi yang akan mengevaluasi serta menerjemahkan bagian-bagian kritis atas P-Code tersebut menjadi kode mesin sehingga menghasilkan eksekusi proses yang lebih cepat hingga secara relatif bisa menandingi program yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman kompilatif seperti C.

Pada awalnya bahasa skrip seringkali disebut sebagai batch language karena tujuan awalnya adalah untuk membantu fungsi administratif pemeliharaan sistem dengan cara mengotomatisasikan tugas administrator sistem melalui serangkaian instruksi pemeliharaan sistem yang dieksekusi dalam satu waktu secara periodik.

Sumber : Scripting

PERTEMUAN 1

Resume : 1
Mata Kuliah : Teknik Dokumentasi Aplikasi



SOFTWARE CRISIS

Software crisis terjadi karena ketidakmampuan sebuah proyek yang tidak diinginkan. Sedangkan masalah yang dihadapi pada software crisis itu sendiri adalah :
1.  Software yang tidak efisien
2. Software yang kurang berkualitas
3. Software yang tidak memenuhi persyaratan
4. Coding sulit dijalankan.
- Software crisis intinya mempunyai pengembangan yang kurang jelas dan membutuhkan waktu yang cukup lama

A. APLIKASI

 Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan;lamaran;penggunaan.
Secara istilah aplikasi adalah: program siap pakai yang direka untuk melaksanakan
suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran
yang dituju.



Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12), adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi(instruction) atau pernyataan(statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan.


Sumber : APLIKASI 1
              APLIKASI 2


B. DOKUMENTASI

Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang menyediakan informasi tentang suatu subyek. Dokumentasi dapat berisi tentang deskripsi-deskripsi, penjelasan-penjelasan, bagan alir, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, contoh-contoh obyek dari sistem informasi.
- Dokumentasi ini diperlukan untuk :
  1. Mempelajari cara mengoperasikan sistem
  2. Sebagai bahan pelatihan (training)
  3. Dasar pengembangan sistem lebih lanjut
  4. Dasar bila akan memodifikasi atau perbaikan-perbaikan sistem di kemudian hari
  5. Materi acuan bagi auditor
  6. Back-up
  7. Mempermudah komunikasi diantara sesama pegawai
  8. Menghilangkan ketergantungan yang kritis.


- Tujuan Dokumentasi :
  1. Arus komunikasi
  2. Untuk memberi informasi
  3. Untuk mengidentifikasi
  4. Untuk menetapkan prosedur dan standar
  5. Untuk mencatat
  6. Untuk memberi intruksi

Sumber : DOKUMENTASI


- Contoh Arsip :
  1. Formulir
  2. KTP
  3. SIM
  4. Buku Catatan Pelajar
  5. Slip Gaji
  6. Akte Kelahiran
  7. dll.

- Keperluan dokumentasi pada suatu proyek pengembangan sistem :
  1. Pendefinisian : Tertuang dalam suatu Statement of Work :
      a. Pengantar
      b. Tujuan dan obyektif
      c. Scope
      d. Asumsi
      e. User
      f.  Sumber Daya
      g. Millestone untuk penjadwalan
      h. Pembiayaan
      
  2. Perencanaan
      - Menyusun Work Breakdown Structure :
        a. Daftar rencana kerja yang tersusun berdasarkan dekomposisi fungsional sistem
        b. Daftar estimasi
        c. Pertimbangan pelaksanaan proyek.
      - Estimasi pelaksanaan proyek
      - Alokasi sumber daya
      - Perhitungan biaya
      - Jadwal kerja
      - Penetuan resiko


  3. Organisasi
      a. Struktur team
      b. Dokumentasi
      c. Pertemuan


  4. Pengawasan
      a. Status Collection dan Assessment
          - Data tentang proses pekerjaan menuju millestone
      b. Change Control
          - Evaluasi pelaksanaan teknis dan jadwal
      c. Corrective Action


  5. Penyelesaian Proyek
      a. Laporan transisi dari perancangan ke implementasi
      b. Identifikasi unjuk kerja proyek
      c. Menggambarkan tendensi


  6. Leading
      a. Membuat visi proyek yang jelas
      b. Efektifitas komunikasi
      c. Menjaga motivasi yang tinggi
      d. Menjaga fokus dan visi
      e. Menyediakan lingkungan yang mendukung
       f. Mendorong penyusun team
      

  3. Organisasi
  4. Pengawasan
  5. Penyelesaian
  6. Leading