Resume : 4
Mata Kuliah : Teknik Dokumentasi Aplikasi
Dosen : Ayuningtyas, S.Kom.,M.MT.,- MOS
TULISAN PERTAMA
Untuk memulai menulis sebuah buku, minimal ada tiga langkah yang harus dilakukan , yaitu: m encari ide , mengumpulkan buku , dan menuliskan .
a. Mencari IdeCharles Pierre Baudelaire, Penyair Perancis mengatakan “Ilham datang dari kerja setiap hari” .Penerbit buku yang selektif biasanya mencari ide buku yang inovatif, bukan ide yang sama dengan buku yang sejenis. Banyak pengarang buku yang menawarkan naskah buku yang notabene tidak jauh beda penyajiannya dengan buku sejenis yang sudah ada. Buku semacam ini biasanya tidak diminati penerbit. Tema buku boleh sama tetapi cara penyajian, kedalaman, dan sudut pandangnya harus berbeda dengan buku lain yang sejenis.Di Indonesia buku-buku ajar Perguruan Tinggi bidang teknik, khususnya bidang informatika masih sedikit jumlahnya. Ini berbeda dengan buku-buku yang membahas program aplikasi komputer yang tidak terhitung banyaknya. Peluang membuat buku ajar terbuka lebar bagi dosen PT. Bagi dosen, buku yang pasti sudah bisa ditulis adalah buku yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Alasannya, tema itulah yang dikuasainya dengan baik ruang lingkupnya, aspek teknis dan praktisnya, pengembangannya, referensi pendukung, dan pengalaman menggunakannya. Seorang dosen Informatika di bidang Artificial Intelligence misalnya, tentu menguasai bidang yang ditekuninya itu, dan topik-topik di bidang AI dapat dijadikan tema sebuah buku. Topik-topik buku yang bisa ditulis di bidang AI antara lain:Tema lain juga bisa dijadikan buku, misalnya hasil penelitian, topik-topik praktis di bidang IT, perangkat lunak aplikasi, dan sebagainya. Setelah tema buku ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan garis besar (outline) isi buku. Bagi dosen yang akan menulis buku ajar, silabus mata kuliah dapat dijadikan panduan untuk menentukan outline buku. Di dalam Lampiran saya mencantumkan silabus mata kuliah Metode Numerik. Berdasarkan silabus tersebut, kita dapat membuat garis besar isi buku :Tentu saja garis besar isi buku (bab dan sub-bab) dapat dimodifikasi lagi (ditambah, diganti, dihapus) selama proses penulisan buku.
b. Mengumpulkan bukuSetelah kita menetapkan tema buku dan garis besar isi buku, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan referensi untuk tulisan. Untuk buku ajar, referensi utamanya adalah buku-buku teks dari luar atau dari dalam negeri sendiri. Selain itu, buku-buku dari Internet, hasil-hasil penelitian, dan jurnal ilmiah juga dapat digunakan. Prinsipnya, semakin banyak literatur maka kualitas buku semakin baik karena pembahasannya lebih komprehensif. Hasil-hasil penelitian di dalam negeri seharusnya lebih banyak diacu karena kita membuat buku teks Indonesia. Kita juga perlu memperhatikan tahun penerbitan literatur. Literatur yang tahun terbitnya sudah lama menunjukkan minimnya usaha penulis untuk mencari perkembangan ilmu mutakhir. Pengecualian pada literatur klasik yang masih tetap dipakai hingga saat ini.c. MenuliskanInilah inti dari pekerjaan membuat buku. Tidak ada aturan mulai dari bab mana kita mulai menulis. Tulislah mulai dari bab yang mudah terlebih dahulu atau dari bab yang kita sukai. Jadi, kita tidak harus memulai dari Bab 1, Bab 2, dan seterusnya. Kita bisa saja memulai menulis dari Bab 6, lalu Bab 8, kemudian mundur lagi ke Bab 2. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan semangat menulis, sebab kalau kita mengerjakan apa yang kita sukai maka biasanya lebih bersemangat. Pengalaman penulis dalam menyusun buku, penulis tidak selalu memulai dari Bab 1, tetapi dari Bab yang sudah paling dikuasai dan paling disenangi terlebih dahulu.Dalam menulis isi setiap bab kita berpatokan pada garis besar bab yang sudah kita buat. Seperti halnya menulis bab, kita pun dapat menulis sub-bab yang kita sukai dan kuasai terlebih dahulu. Bagi orang yang belum terbiasa menulis buku, isi setiap sub-bab mungkin ditulis dalam beberapa kali iterasi. Dimulai dari iterasi pertama yang hanya berisi point-point pokok setiap sub-bab. Dosen yang membuat materi dengan Power Point biasanya sudah memiliki point-point materi kuliah, nah ini bisa dianggap sebagai iterasi pertama. Pada iterasi kedua, point-point tadi dikembangkan menjadi sebuah kalimat lengkap atau menjadi sebuah paragraf. Iterasi ketiga adalah langkah penghalusan, yaitu kita memperbaiki dan menambah kalimat penjelasan (termasuk contoh bila perlu) sehingga pembaca dapat memahami pesan kita dengan baik. Jumlah iterasi tidak dibatasi, kita dapat menambahkan langkah iterasi lagi sampai menurut kita paragraf-paragraf yang kita tulis sudah baik. Sebagai contoh, Penulis tunjukkan lagi langkah penulisan Bab II sub-bab 2.1 pada penulisan buku Metode Numerik.
Sumber: -----
Untuk memulai menulis sebuah buku, minimal ada tiga langkah yang harus dilakukan , yaitu: m encari ide , mengumpulkan buku , dan menuliskan .
a. Mencari Ide
Charles Pierre Baudelaire, Penyair Perancis mengatakan “Ilham datang dari kerja setiap hari” .
Penerbit buku yang selektif biasanya mencari ide buku yang inovatif, bukan ide yang sama dengan buku yang sejenis. Banyak pengarang buku yang menawarkan naskah buku yang notabene tidak jauh beda penyajiannya dengan buku sejenis yang sudah ada. Buku semacam ini biasanya tidak diminati penerbit. Tema buku boleh sama tetapi cara penyajian, kedalaman, dan sudut pandangnya harus berbeda dengan buku lain yang sejenis.
Di Indonesia buku-buku ajar Perguruan Tinggi bidang teknik, khususnya bidang informatika masih sedikit jumlahnya. Ini berbeda dengan buku-buku yang membahas program aplikasi komputer yang tidak terhitung banyaknya. Peluang membuat buku ajar terbuka lebar bagi dosen PT. Bagi dosen, buku yang pasti sudah bisa ditulis adalah buku yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Alasannya, tema itulah yang dikuasainya dengan baik ruang lingkupnya, aspek teknis dan praktisnya, pengembangannya, referensi pendukung, dan pengalaman menggunakannya. Seorang dosen Informatika di bidang Artificial Intelligence misalnya, tentu menguasai bidang yang ditekuninya itu, dan topik-topik di bidang AI dapat dijadikan tema sebuah buku. Topik-topik buku yang bisa ditulis di bidang AI antara lain:
Tema lain juga bisa dijadikan buku, misalnya hasil penelitian, topik-topik praktis di bidang IT, perangkat lunak aplikasi, dan sebagainya. Setelah tema buku ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan garis besar (outline) isi buku. Bagi dosen yang akan menulis buku ajar, silabus mata kuliah dapat dijadikan panduan untuk menentukan outline buku. Di dalam Lampiran saya mencantumkan silabus mata kuliah Metode Numerik. Berdasarkan silabus tersebut, kita dapat membuat garis besar isi buku :
Tentu saja garis besar isi buku (bab dan sub-bab) dapat dimodifikasi lagi (ditambah, diganti, dihapus) selama proses penulisan buku.
b. Mengumpulkan buku
Setelah kita menetapkan tema buku dan garis besar isi buku, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan referensi untuk tulisan. Untuk buku ajar, referensi utamanya adalah buku-buku teks dari luar atau dari dalam negeri sendiri. Selain itu, buku-buku dari Internet, hasil-hasil penelitian, dan jurnal ilmiah juga dapat digunakan. Prinsipnya, semakin banyak literatur maka kualitas buku semakin baik karena pembahasannya lebih komprehensif. Hasil-hasil penelitian di dalam negeri seharusnya lebih banyak diacu karena kita membuat buku teks Indonesia. Kita juga perlu memperhatikan tahun penerbitan literatur. Literatur yang tahun terbitnya sudah lama menunjukkan minimnya usaha penulis untuk mencari perkembangan ilmu mutakhir. Pengecualian pada literatur klasik yang masih tetap dipakai hingga saat ini.
c. Menuliskan
Inilah inti dari pekerjaan membuat buku. Tidak ada aturan mulai dari bab mana kita mulai menulis. Tulislah mulai dari bab yang mudah terlebih dahulu atau dari bab yang kita sukai. Jadi, kita tidak harus memulai dari Bab 1, Bab 2, dan seterusnya. Kita bisa saja memulai menulis dari Bab 6, lalu Bab 8, kemudian mundur lagi ke Bab 2. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan semangat menulis, sebab kalau kita mengerjakan apa yang kita sukai maka biasanya lebih bersemangat. Pengalaman penulis dalam menyusun buku, penulis tidak selalu memulai dari Bab 1, tetapi dari Bab yang sudah paling dikuasai dan paling disenangi terlebih dahulu.
Dalam menulis isi setiap bab kita berpatokan pada garis besar bab yang sudah kita buat. Seperti halnya menulis bab, kita pun dapat menulis sub-bab yang kita sukai dan kuasai terlebih dahulu. Bagi orang yang belum terbiasa menulis buku, isi setiap sub-bab mungkin ditulis dalam beberapa kali iterasi. Dimulai dari iterasi pertama yang hanya berisi point-point pokok setiap sub-bab. Dosen yang membuat materi dengan Power Point biasanya sudah memiliki point-point materi kuliah, nah ini bisa dianggap sebagai iterasi pertama. Pada iterasi kedua, point-point tadi dikembangkan menjadi sebuah kalimat lengkap atau menjadi sebuah paragraf. Iterasi ketiga adalah langkah penghalusan, yaitu kita memperbaiki dan menambah kalimat penjelasan (termasuk contoh bila perlu) sehingga pembaca dapat memahami pesan kita dengan baik. Jumlah iterasi tidak dibatasi, kita dapat menambahkan langkah iterasi lagi sampai menurut kita paragraf-paragraf yang kita tulis sudah baik. Sebagai contoh, Penulis tunjukkan lagi langkah penulisan Bab II sub-bab 2.1 pada penulisan buku Metode Numerik.
PERATURAN :
1. Tetap berhubungan dengan editor
2. Peninjauan yang dilakukan terus-menerus
3. Pelajari dari kesalahan yang telah dibuat
BAB :
1. Pendahuluan
2. Memilih topik
3. Rumusan masalah atau perntayaan riset
4. Buku seperti apa yang diharapkan
5. Pernyataan tesis
6. Format penulisan akademik
7. Struktur penulisan akademik
a. Pendahuluan
b. Konstruksi argumen
c. Kesimpulan8. Format kutipan dan sistem referensi
HEADING
Kita mungkin lebih sering fokus pada isi dokumen ketimbang bagian lain yang juga penting, seperti daftar isi. Sehingga bagian ini sering dikerjakan belakangan dan kadang karena diburu waktu, kita tidak sempat memperbaikinya bila ada perubahan pada dokumen.
Hal di atas sering terjadi bila membuat daftar isi secara manual. Oleh sebab itu, ganti cara manual dengan fitur yang sudah disediakan oleh Microsoft Word. Fitur ini dapat membantu membuat daftar isi dengan cepat dan seandainya ada perubahan pada nomor halaman dan judul dalam dokumen, kita dapat melakukan update daftar isi dengan beberapa perintah sederhana saja.
Menandai Bagian untuk Daftar Isi
Sebelum membuat daftar isi, kita perlu menandai bagian-bagian mana saja yang akan ditampilkan dalam daftar isi. Bagian tersebut biasanya berupa heading atau judul bab, contoh: Bab 1 Pengantar, 1.1 Pengenalan Microsoft Office 2007, dan sebagainya.
Sebelum membuat daftar isi, kita perlu menandai bagian-bagian mana saja yang akan ditampilkan dalam daftar isi. Bagian tersebut biasanya berupa heading atau judul bab, contoh: Bab 1 Pengantar, 1.1 Pengenalan Microsoft Office 2007, dan sebagainya.
Cara mudah untuk membuat heading adalah menggunakan heading styles yang sudah disediakan (built-in sytles) oleh Microsoft Word, yaitu Heading 1 sampai dengan Heading 9.
Selain menggunakan built-in sytles, kita juga dapat membuat daftar isi berdasarkancustom styles yang kita gunakan, misalnya style yang kita buat sendiri.
Cara Membuat Daftar Isi
Setelah menandai bagian untuk daftar isi, maka bisa dilanjutkan ke tahap pembuatannya.
Setelah menandai bagian untuk daftar isi, maka bisa dilanjutkan ke tahap pembuatannya.
- Membuat Daftar Isi dari Built-In Heading Styles
Gunakan cara ini bila dokumen menggunakan heading styles seperti Heading 1, Heading 2, dan seterusnya.
- Klik pada bagian halaman yang ingin ditaruh daftar isi (biasanya di awal dokumen).
- Pada References tab, Table of Contents group, klik Table of Contents, pilih gaya daftar isi yang diinginkan.
- Format tampilan daftar isi.
Pada References tab, Table of Contents group, klik Table of Contents dan kemudian klik Insert Table of Contents untuk mengatur hal-hal berikut:- Tab leader, untuk membuat tab leader antara teks dan nomor halaman, antara lain: garis putus-putus, titik-titik atau tidak menggunakan tab leader.
- Formats, untuk memilih format tampilan daftar isi, seperti: template dokumen (sesuai dengan format yang kita buat), atau format lain yang sudah disediakan oleh Microsoft Word seperti Classic, Fancy dan sebagainya.
- Show levels, ganti angka pada kotak di sampingnya untuk menambah/mengurangi level heading yang akan ditampilkan dalam daftar isi.
- Membuat Daftar Isi dari Custom Styles
Gunakan cara ini bila menggunakan custom style pada heading untuk daftar isi, contoh: Title style atau style yang kita buat sendiri.
- Klik pada bagian halaman yang ingin ditaruh daftar isi.
- Pada References tab, Table of Contents group, klik Table of Contents, dan kemudian Insert Table of Contents.
- Klik Options.
- Di bagian Available styles, pilih style yang digunakan untuk heading dalam dokumen dengan mengisi angka pada kotak di TOC level.
- Pada TOC level, isi angka 1 sampai 9 untuk menentukan level pada heading style.
Catatan: Jika menggunakan custom styles, hapus angka TOC level untuk built-in styles, misalnya: Heading 1. - Ulangi langkah 4 dan 5 untuk setiap heading style yang ingin disertakan dalam daftar isi.
- Klik OK.
- Pada References tab, Table of Contents group, klik Update Table.
Atau klik di bagian daftar isi sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini dan klikUpdate Table.
- Klik:
- Update page numbers only, bila perubahan hanya pada nomor halaman karena jumlah halaman bertambah/berkurang atau format nomor halaman berubah.
- Update entire table, bila ada penambahan/pengurangan heading atau bila ada perubahan teks pada heading.
- Pada References tab, Table of Contents group, klik Table of Contents.
- Klik Remove Table of Contents.
Sumber: -----
Fitur Styles dalam Microsoft Word memiliki banyak fungsi, antara lain:
- Penggunaan Styles menjaga agar format dokumen tetap konsisten walau dikerjakan oleh beberapa orang.
- Dapat melakukan sekumpulan format dengan hanya satu perintah sederhana.
- Untuk membuat Daftar Isi (Table of Content).
- Untuk dapat menggunakan Document Map.
Berikut tutorial cara menggunakan Styles, menghapus Styles, mengubah Styles serta membuat dan menambahkan Styles baru ke galeri Quick Styles.
Cara Menggunakan Styles- Pilih teks yang ingin diberi style.
- Pada Home tab, Styles group, klik style yang diinginkan (misalnya, Heading 1). Klik tombolMore untuk melihat pilihan style yang lain dalam galeri Quick Styles.
- Cara Menghapus Style
Misalnya, kita akan menghapus style Heading 1 pada teks.
- Menghapus satu teks saja
- Klik teks yang ingin dihapus style-nya.
- Klik Styles Dialog Box Launcher untuk menampilkan Styles Pane dan pilih Clear All.
- Menghapus beberapa teks dengan style yang sama sekaligus (Heading 1)
- Klik salah satu teks dengan style Heading 1.
- Pada Home tab, Styles group, klik kanan style Heading 1 dan pilih Select All.
- Klik Styles Dialog Box Launcher untuk menampilkan Styles Pane dan pilih Clear All.
- Cara Mengubah Style
Kadang-kadang setelah kita memberi style pada teks, mungkin kita ingin mengubahnya lagi. Misalnya, kita mempunyai 30 teks dengan style Heading 1 dan akan mengubah ukuran font Heading 1 dari 14 pt menjadi 30 pt.
Ada 2 cara untuk mengubah semua style secara cepat.
- Cara I:
- Pilih salah satu teks dengan style Heading 1.
- Ubah ukuran font.
- Selanjutnya agar semua teks Heading 1 mengikuti style yang baru, gunakan cara berikut ini.
- Pada Home tab, Styles group, klik kanan style yang ingin diubah (Heading 1).
- Pilih Update Heading 1 to Match Selection. Sekarang semua teks dengan style Heading 1 sudah diubah mengikuti style yang baru.
- Cara II:
- Pada Home tab, Styles group, klik kanan style yang ingin diubah (Heading 1).
- Klik Modify untuk menampilkan kotak dialog.
- Pada kotak dialog Modify Style, beri centang pada kotak Automatically update dan klikOK.
- Selanjutnya, cukup lakukan perubahan yang diinginkan pada salah satu teks Heading 1, sementara teks yang lain akan diubah secara otomatis.
Tip: Jika ada teks yang tidak di-update style-nya, gunakan cara berikut: - Klik Styles Dialog Box Launcher dan pilih Style Inspector untuk melihat apakah teks tersebut diformat secara manual.
- Contoh teks yang menggunakan format style dan manual dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Keterangan pada Paragraph formatting dalam Style Inspector menunjukkan teksContoh Style menggunakan Heading 1.
Keterangan pada Paragraph formatting dalam Style Inspector menunjukkan teksContoh manual diformat manual (Normal).
- Membuat dan Menambahkan Style Baru ke Galeri Quick Styles
- Pilih teks yang ingin dijadikan sebagai style baru.
- Beri format yang diinginkan, misalnya Heading 1, warna biru, font Tahoma.
- Klik kanan teks untuk menampilkan pop-up menu.
- Arahkan ke Styles, dan klik Save Selection as a New Quick Style.
- Beri nama pada style tersebut, dan klik OK. Style yang dibuat akan muncul di galeri Quick Styles dengan nama yang diberikan.
0 komentar:
Posting Komentar