PERTEMUAN 4

Resume : 4
Mata Kuliah : Pemrograman Basis Data II


A.PL/SQL merupakan bahasa pemrograman yang menggabungkan bahasa
procedural, seperti pernyataan percabangan (IF-THEN-ELSE), pengulangan
(LOOP) dan deklarasi variable. PL/SQL dikembangkan oleh Oracle untuk
pembuatan Fungsi, Database Trigger, dan Stored Procedure.
Trigger adalah blok PL/SQL yang disimpan dalam database dan akan diaktivasi
ketika kita melakukan statement-statement SQL (DELETE, UPDATE, dan
INSERT) pada sebuah tabel. Aktivasi trigger didasarkan pada event yang terjadi di
dalam table tersebut sehingga trigger dapat membantu dalam menjaga integritas
dan konsistensi data. Implementasi trigger yang sering ditemui dalam dunia nyata
adalah untuk mengeset dan mengubah nilai kolom dalam suatu tabel sehingga
validasi nilai dari tabel tersebut akan terjaga. Adanya trigger dalam database akan
meringankan kita dalam pembuatan aplikasi karena di dalam aplikasi yang kita
buat, kita tidak perlu lagi untuk melakukan validasi data.
Database triger merupakan sebuah program unit yang disimpan didalam
database dan hanya dapat dieksekusi (fired) secara implisit oleh server (oracle
server) menurut event yang terjadi pada object acuan dari trigger tersebut. Triger
dapat berisi SQL, PL/SQL, dan Java statement. Selain itu juga dapat memanggil
method yang ditulis menggunakan bahasa
Kegunaannya Triger :
1.Menentukan nilai kolom – kolom tertentu secara otomatis
2.Menghindarkan transaksi yang tidak valid
3.Membuat autorisasi sekuriti yang kompleks
4.Membuat bussines rule yang kompleks

Event eksekusi trigger :
1.DML event (INSERT, UPDATE & DELETE) statement.
2.DDL event (CREATE, ALTER & DROP) statement
3.Database event (Startup/Shutdown, Error Message & User event
(Logon/Logoff))
Procedure ialah sekumpulan perintah PL/SQL untuk menjalankan suatu
tugas tertentu. Stored procedure ialah prosedur yang telah di compile dan disimpan
dalam database.
Di dalam Procedure terdapat schema yang berisi sekumpulan SQL
statement dan perintah – perintah PL/SQL yang disimpan dalam database dan
bekerja sebagai sebuah unit yang dapat mengerjakan sekumpulan tugas tertentu.
Function merupakan sekumpulan perintah PL/SQL untuk menjalankan
suatu tugas tertentu dan mengembalikan suatu nilai.
Terdapat pada sebuah program unit yang disimpan dalam database untuk
mengerjakan suatu tugas dengan mengembalikan suatu nilai tertentu.
Obyek-Obyek PL/SQL


Administrator database diharapkan punya kemampuan untuk:
• Mengidentifikasi permasalahan obyek PL/SQL
• Merekomendasikan penggunaan PL/SQL yang tepat

• Memasukkan objek PL/SQL ke dalam database
• Membantu developer PL/SQL dalam troubleshooting


Aplikasi konversi flowchart ke bahasapemrograman PL/SQL MySQL
merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengkonversi gambar flowchart yang
dibuat oleh pengguna menjadi kode program bahasa pemrograman PL/SQL
MySQL. Aplikasi ini terdiri dari proses koneksi ke database MySQL, proses
pemilihan jenis flowchart, penggambaran simbol flowchart, editing symbol
flowchart, interkoneksi antar simbol, proses konversi menjadi kode program bahasa
pemrograman PL/SQL MySQL, eksekusi hasil konversi, penyimpanan gambar
flowchart dan open gambar flowchart yang sebelumnya dibuat. Aplikasi ini
diharapkan dapat membantu proses pembelajaran pembuatan flowchart dan
pemahaman tentang bahasa pemrograman PL/SQL MySQL.


B. Cluster Computing
Cluster Computing adalah suatu sistem perangkat keras dan perangkat
lunak yang menggabungkan beberapa komputer dalam suatu jaringan dimana
komputer-komputer tersebut dapat bekerja sama dalam pemrosesan suatu masalah.
Dalam hal ini, kelompok computer tersebut dapat dilihat sebagai satu komputer
tunggal oleh aplikasi-aplikasi yang berjalan di atasnya.
Tujuan pembentukan cluster computer antara lain :
- High performance computing (pada sistem ini cluster dibuat dengan tujuan
meningkatkan unjuk kerja komputasi dengan memecah tugas-tugas ke beberapa
node, contohnya adalah Beowulf cluster dan openMosix).



- Load balancing (membagi operasi node ke node yang lain sehingga semua
operasi dapat tertangani dengan baik dan sebuah node tidak mempunyai load
yang berlebihan, contohnya adalah Linux Virtual Server dan OpenSSI).
- High Availability Cluster , sistem ini bertujuan agar sebuah layanan dapat terus
tersedia tidak terhalangi oleh SPOF, single point of failure –komponen sistem
yang jika gagal beroperasi mengakibatkan layanan tidak tersedia– contohnya
kerusakan pada server, kerusakan hdd dll. Pada tulisan ini akan membahas
sistem ini dan implementasi sederhananya.
Komponen yang terdapat pada cluster computer :
- Node, sistem cluster terdiri dari beberapa node. Paling sederhana terdiri dari
dua node. Node disini adalah komputer yang mandiri, artinya mampu
memproses tugas komputasi tanpa node lain.
- Sistem operasi, harus mendukung jaringan computer
- Cluste middleware, perangkat lunak yang memungkinkan node yang ada
saling bekerja sama
- Aplikasi yang mendukung pemindahan tugas (biasanya pada high
performance cluster, menggunakan pustaka Message Passing Interface atau
Paralel Virtual Machine)
Secara umum cluster bisa disebut sebagai kumpulan komputer-komputer
yang bekerja paralel dalam mengerjakan proses-prosesnya. Pada dasarnya, dua atau
lebih komputer yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah bersama-sama,
dapat dikategorikan sebagai cluster. Cluster biasanya digunakan untuk tujuan HA
(High Availability) atau HPC (High Performance Computing). Tipe yang pertama
lebih ditujukan kepada reliabilitas tinggi atau kestabilan dari sebuah sistem.
Sedangkan tipe yang kedua menjanjikan tenaga komputasi yang jauh lebih besar
dibandingkan tenaga komputer uniprocessor. Cluster HPC sering disebut sebagai
cluster Beowulf.
Cluster jenis ini merupakan sistem dengan performa dan skalabilitas tinggi,
menggunakan infrastruktur jaringan private dan sistem operasi open-source seperti
Linux. Kinerja dapat ditingkatkan dengan menambahkan mesin kedalam suatu
sistem. Hardware mesin yang digunakan sangat bervariasi, sebanyak yang dapat
ditemukan di pasaran, mulai dari 2 (dua) node PC stand-alone dengan Linux dan
pemakaian file system bersama, sampai 1024 node di atas jaringan low-latency,
berkecepatan sangat tinggi.
Cluster terbagi kedalam 2 (dua) kelas, yaitu:
- Class I Cluster yang dibangun menggunakan hardware/software umum yang
ada dipasaran, dengan teknologi standar seperti IDE, SCSI, dan Ethernet.
- Class II Cluster berbiaya tinggi, yang dibangun menggunakan hardware
khusus berkecepatan tinggi, untuk mencapai tingkat performa terbaik
Suatu clustering adalah suatu kelompok dua atau lebih server yang
didedikasikan khusus untuk menjalankan suatu applikasi (atau beberapa applikasi)
dan dikoneksikan sedemikian rupa agar memberikan suatu fault tolerance dan load
balancing. Fault tolerance mungkin asing bagi kita, gampangnya jika salah satu
mesin tidak bisa menunaikan fungsinya atau mati, maka akan di ambil alih /
digantikan oleh mesin lainnya secara automatis.
Dalam system server cluster, masing-2 server menjalankan applikasi kritis
yang sama, sehingga apabila salah satu server gagal fungsi, maka server lainnya
akan mendeteksi kegagalan fungsi ini dan mengambil alih fungsinya hanya dalam
hitungan beberapa saat saja. Hal ini disebut sebagai “failover”. Jika node yang
gagal fungsi tadi kembali normal, maka node-2 yang lain akan mengetahui kondisi

ini dan system cluster akan kembali menggunakan node yang gagal fungsi tadi
kembali. Kondisi ini disebut “failback”. Dalam system windows 2003, kemampuan
clustering ini di install secara automatis, akan tetapi pada system windows 2000
anda harus menginstall module terpisah Microsoft Clustring System.
Server cluster di rancang untuk applikasi yang long-running di memory state
atau applikasi yang datanya besar dan sering berubah yang lazim disebut sebagai
statefull applications dan berisi database server seperti Microsoft SQL, Exchange
server, server file dan printers. Semua node dalam cluster ini terhubung dengan
suatu data set share SCSI bus atau SAN – storage area network. semua node
mempunyai akses ke data applikasi yang sama, dan masing-2 node bisa memproses
request dari client kapan saja. Anda bisa configure setiap node dari cluster ini
menjadi passive atau active. Node yang active bisa menerima dan memproses
permintaan dari clients, sementara node yang passive bersifat idle dan berfungsi
sebagai “fallback” jika node yang active gagal.


Sumber : -----

0 komentar:

Posting Komentar